Garam Berair 'Easy-Cheesy-Bitchy'
Sejujurnya, kamu akan membaca sesuatu yang sangat "huek-cuih" setelah kalimat-kalimat ini. Aku sudah berusaha membuat sesuatu yang cukup membuat geli mata-pikiran-perasaan sekoplok mungkin. mampu kalian bikin lebih cheesy dari pada ini? silahkan.
Jika sebelumnya alarm pukul 7 selalu membawaku
merapalkan al-fatiha untuk orang-orang tertentu (diriku, aku, saya, dan
keluarga), maka akhir-akhir ini sudah bertambah listnya; bisa jadi sementara
bisa juga tidak.
Beberapa bulan terakhir rajin aku mengirimkan yaasin.
Boleh dikata mungkin rasa terima kasihku pada blio yang sudah melahirkan dan
membesarkan manusia cemerlang bernama Abdul Hair (Abdul Khoir). Aku yakin
membesarkan dia sangat tidak mudah, terlepas dari usahanya sendiri hingga
mencapai titik sekarang; tentu sedikit banyak do'a dan harapan blio berpengaruh.
Aku yakin kalau soal itu. Jangan didebat, percuma; pasti kalah.
Kenapa Hair katamu?
Terserah aku.
Kau tak mengenalnya persis seperti mataku.
Percayalah.
O iya mengenai al-fatiha itu, terjejak dalam lantunan
bait pada lini masa jalur per-do'a-an kulebihkan untuk satu nama lagi, Riza
Pahlevi. Aku bukan Gay; ada neli Farhati yang mengisi lowongan hati ini. Bukan
juga sekadar karena Levi ulang tahun maka kukirimi hadiah al-fatiha selama tiga
hari berturut-turut. Perjuangannya untuk mencapai tingkat sekarang patut di
suguhi apresiasi, tidak banyak mobil ringsek yang masih bisa diperbaiki hingga
bisa jalan lagi, kan? Jika kalian sebelumnya-atau hingga sekarang berfikir dia
adalah kutu busuk dikasur lembab, kalian benar. Si bangsat itu tetap bangsat.
Kenapa Levi katamu?
Terserah aku.
Kau tak mengenalnya persis seperti mataku.
Percayalah.
Setiap manusia, siapapun itu, apakah ia ingin
bertaubat kembali ataupun tidak, selalu mendapatkan ujian. Ujian ini bertujuan
agar manusia sadar untuk kembali kepada Al-Haq dan menggantungkan seluruh
permasalahannya hanya kepadanya.
Namun banyak manusia, yang dengan ujian-ujian tersebut
menjadi sombong dan lupa diri. Banyak pula yang berkeluh kesah, bahkan
mensekutukan Allah dengan selain-Nya. Sehingga karena pensikapan manusia yang
demikian dalam menghadapi ujian, mereka tersesat
... Engkau
sesatkan dengan cobaan itu siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau beri petunjuk
kepada siapa yang Engkau kehendaki.
[QS. Al-A’raaf (70 : 155]
Prochnost.
salim, wak kaji.
ReplyDeletePak, bisakah Anda mengisi pengajian Ahad Pagi di sutut Nggalek akhir pekan ini?
ReplyDeleteini baru sahabat tiada duanya, sikap yang sangat menyahabati (y) :)
ReplyDelete