Masa



Banyak manusia mencoba melupakan masa-masa. Beberapa mencoba melupakan masa lalu, beberapa mencoba melupakan masa depan,dan masa-masa lain yang banyak alasannya. Tak muluk anggapanku mengenai hal-hal itu, beberapa manusia mencoba melupakan masa-masa karena mengandung masalah.

Cobalah tengok lagi sekitarmu, bahkan bisa jadi didepanmuya cermin itu!

Masalah bisa jadi merupakan turunan. Dia berkembang biak melahap harapan. Jika malu manusia akan masa lalu, diingatnya masa itu, diseleksi, lalu mencoba dilupakan. Jika malu manusia akan masa datang, diingatnya masa itu, diseleksi, lalu mencoba tak perlu dipikirkan. Tak ada bedanya antara itu. Sama saja.

Yang ku tau masa itu akan dan atau telah menunjukkan kenyataan yang sedikit banyak berbeda dari harapan. Hak manusia untuk memilah mana yang dia ingin maupun tak. Itulah kenapa kiranya dipilihnya masa yang mengandung masalah untuk ditiadakan keberadaannya. Yang mungkin beberapa tidak menyadari, semakin besar keinginan untuk meniadakannya, melupakannya, atau apalah maunya, maka tak ayal berlaku sebaliknya. Masa itu nyatanya semakin nyata, dan dalam beberapa waktu akan sangat menghantu.

Lalu bagaimana?

Aku harus bagaimana?

Katanya.

Katanya bisa berbeda. Kataku, ya biar saja begitu. Kenangan dalam balutan masa tak akan bisa hilang. Merekat dia pada otak. Menyayat pikiranmu sendiri jika kau turuti. Jadi ya biar saja. Anggap saja, beberapa hal diciptakan hanya untuk menjadi sebuah percontohan bagi yang lain. Dan percontohan itu banyak bentuknya.

Tak percaya? Bunuh saja satu manusia. Wajahnya akan menghantuimu sepanjang waktu. Pikiranmu akan terganggu. Harimu bisa jadi berwajah kelabu tua. Jangan coba kau lupakan. Biar saja begitu. Ingat mereka sebagai pengetahuan baru.

Setelah masa itu, tak mungkin tak bisa kau bunuh satu atau dua manusia lagi.

Dengan santai kau bisa lihat dirimu berucap

“Ah cuma manusia.”

Prochnost.

Comments

Popular Posts