Darji yang duduk dibangku SD ditanya Bu Gurunya soal hitungan ,demikian :
Bu Guru: " Darji, ada 5 bebek liar yang lagi mencari makan di sawah. Kalau ditembak pemburu, kena satu ekor, yang tinggal berapa?"
Setelah berpikir sejenak, si Darji menjawab: "Ngga ada sisanya, bu.”
Bu Guru bertanya: “Kenapa ngga ada sisanya?”
Si Darji menjawab: ”Yang lain terbang semua, karena kaget dan takut.”
Bu Guru tersenyum bijak dan berkata: “Yah, sebetulnya bukan itu jawabannya, tetapi saya suka cara berpikir kamu.”
Si Darji tidak mau kalah: ”Boleh saya yang ganti bertanya, bu guru?”
Bu Guru: ”Boleh!”
Si Darji: ”Ada tiga perempuan makan eskrim, yang satu makannya dikunyah-kunyah, yang satu digigit-gigit, dan yang terakhir dijilat-jilat. Pertanyaannya perempuan mana yang sudah menikah?”
Tanpa berpikir panjang Bu Guru menjawab: ”Sudah pasti yang menjilat-jilat eskrimnya.”
Si Darji senyum-senyum dan berkata: ”Sebetulnya yang sudah menikah yang mengenakan cincin kawin, bu, tetapi saya suka cara berpikir ibu.“
ReplyDeleteDarji yang duduk dibangku SD ditanya Bu Gurunya soal hitungan ,demikian :
Bu Guru: " Darji, ada 5 bebek liar yang lagi mencari makan di sawah. Kalau ditembak pemburu, kena satu ekor, yang tinggal berapa?"
Setelah berpikir sejenak, si Darji menjawab: "Ngga ada sisanya, bu.”
Bu Guru bertanya: “Kenapa ngga ada sisanya?”
Si Darji menjawab: ”Yang lain terbang semua, karena kaget dan takut.”
Bu Guru tersenyum bijak dan berkata: “Yah, sebetulnya bukan itu jawabannya, tetapi saya suka cara berpikir kamu.”
Si Darji tidak mau kalah: ”Boleh saya yang ganti bertanya, bu guru?”
Bu Guru: ”Boleh!”
Si Darji: ”Ada tiga perempuan makan eskrim, yang satu makannya dikunyah-kunyah, yang satu digigit-gigit, dan yang terakhir dijilat-jilat. Pertanyaannya perempuan mana yang sudah menikah?”
Tanpa berpikir panjang Bu Guru menjawab: ”Sudah pasti yang menjilat-jilat eskrimnya.”
Si Darji senyum-senyum dan berkata: ”Sebetulnya yang sudah menikah yang mengenakan cincin kawin, bu, tetapi saya suka cara berpikir ibu.“
Prochnost.