Untuk Engkau yang tau bahwa aku mencintaimu
Untuk engkau yang tau bahwa aku mencintaimu.
Aku takut, tak layak aku berada dalam ruang kasihmu. Tapi sadar aku
takut akan kobaran amarahmu. Masih adakah kesempatanku berada disampingmu?
Keindahanmu menyilaukan mataku. Menarik keluar jiwa rapuhku menujumu. Tak
berdaya aku pada inginku padamu, tapi disaat yang sama mau tak mau kusadari tak
ada harganya aku bersanding di dekatmu. Aku yang rendah ini sangat
menginginimu.
Sajak ini biar kutitipkan pada angin. Biar angin membawanya pada ke angkasa. Biar
diceritakannya keresahan ini pada surya dan bulan. Agar tergerak hati mereka
akan cerita yang sama. Agar dibantunya kusampaikan keluh dan pujiku padamu,
wahai engkau yang kucinta.
Sajak ini biar disampaikan surya melalui kehangatannya. Agar tergerak
hati-hati itu pada cerita yang sama. Agar dibantunya kusampaikan keluh dan
pujiku padamu. Dan kelak jika mereka lupa, biar bulan menyampaikan melalui
pelitanya. Tak lebih agar dibantunya kusampaikan keluh dan pujiku padamu. Wahai
engkau yang sempurna dimataku.
Aku tau bahwa kau tau ku tak akan mampu menyampaikannya padamu. Suaraku tak
akan terdengar olehmu, dihambat oleh malu ku padamu. Jadi jika hanya ini
satu-satunya upayaku, biarlah begitu. Kumohonkan padamu wahai pemilik hatiku.
Aku ling-lung tanpamu. Namun kehadiranmu menyilaukanku. Tak mampu
kupertahankan kerisauan ini. Tak bisa tak rindu aku tiap waktu padamu. Tak bisa
juga aku tenang saat namamu disebut. Lari aku. Malu.
Begitu beban ini melelahkanku. Beban yang tak mungkin kuceritakan
langsung padamu. Terlalu kecil keberanianku kau tau itu.
Keberanian untuk berada disampingmu.
Keberanian untuk menerima marahmu.
Aku tak punya itu.
Tapi hati ini sungguh menginginkanmu.
Untuk engkau yang tau bahwa aku
mencintaimu.
Prochnost.
ciiiiyyyyeeeeeeeeeeeee...........................................
ReplyDeleteciiiiyyyyeeeeeeeeeeeee...........................................
ReplyDelete